Jalan Kamboja No. 13 (part 4--end)
Jalan Kamboja No. 13 (part 4--end) pict from picsart "Allahu Akbar..Allahu Akbar... Allahu Akbar " Tejo terus berdzikir. Tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil namanya dan di saat yang sama, lampu kamar padam. Tejo masih berdiri di depan jendela yang terbuka. Padahal ia yakin, tadi sore sudah menguncinya. "Mas Tejo..." kembali terdengar sebuah suara memanggil namanya. Tejo langsung membalik badan. Namun karena gelap, Tejo tidak dapat melihat dengan jelas. Hanya saja, Tejo merasakan kehadiran sesuatu di sekitarnya. Entah apa atau siapa. Tejo tidak tahu. Alam benar-benar berkonspirasi menguji nyalinya. Lampu kamar yang mendadak padam, hujan deras yang tiba-tiba turun. Ditambah dengan gelombang cahaya yang berjalan jauh lebih cepat daripada gelombang suara menghasilkan kilatan petir dan guntur yang memekakan telinga. Tejo mencoba tetap tenang. Ia merapal doa ketika mendengar petir. "Allahumma baarik lanaa" " Aduh, kenapa malah doa mau makan"