Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

And The Winner Goes To

Gambar
  Allah Maha Baik, Alhamdulillah, terimakasih untuk moment ini 😍. Setelah berkali-kali ikut lomba resensi di tingkat lokal--kadang menang, kadang nggak--datang juga kesempatan ini, being a winner di kompetisi resensi yang, lingkupnya lebih besar. Bolehkah disebut lomba tingkat nasional? 😁. Sejak awal ikut kompetisi ini--membuat  resensi novel Sang Pangeran dan Janissary Terakhir--bohong sih kalo saya nggak pengen menang. Namanya ikut kompetisi, pasti goalnya menang dong. Dari goal itulah, saya berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik, my best effort deh, untuk membuat resensi terbaik pula. Ada sedikit cerita, hingga akhirnya saya bisa ketemu langsung dengan Ustadz Salim.A. Fillah sebagai penulis buku 'Sang Pangeran dan Janissary Terakhir'. Tiga hari (atau empat hari ya, lupa tepatnya😊) setelah pengumuman pemenang dishare di instagram, di tengah euforia kemenangan dan bayang-bayang bakal ke Jakarta, ketemu langsung sama penulisnya (senorak itu saya πŸ™ˆπŸ™ˆ), tiba-tib

Movie Time: Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini

Gambar
πŸ’— NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI πŸ’— --Surga Kecil di Dunia-- *picture from instagram NKCTHI Dari semua film adaptasi buku yang saya tonton, film ini adalah satu-satunya film yang saya nggak tahu sebelumnya bahwa ada buku dengan judul yang sama *duh, mendadak merasa kuper ini πŸ˜„ . Beberapa bulan lalu , ketika ramai # filmNKCTHI , saya langsung tertarik buat nonton. Kenapa? karena judulnya unik πŸ˜… πŸ˜… . Kalo nggak ditulis versi singkatnya, panjang banget tuh judul, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Setelah muncul poster dan trailernya, barulah saya tahu bahwa film ini adalah adaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Marchella FP. Bukan novel, tetapi sebuah kumpulan tulisan, lebih tepatnya surat dari Awan, si tokoh utama, kepada anaknya di masa depan. Di awal film langsung dibuat terkesima dengan efek Computer-Generated Imagery (CGI) *kalo mau tahu apa itu CGI, harus nonton film ini πŸ˜‰ . Lalu adegan pertama langsung bikin penasaran.

Resensi Sang Pangeran dan Janissary Terakhir

Gambar
                              πŸ’™ MENAPAK JEJAK JUANG SANG PANGERAN πŸ’™                                                               Judul Buku : Sang Pangeran dan Janissary Terakhir Penulis : Salim A. Fillah Penerbit : Pro-U Media Tahun Terbit : 2019 Tebal Buku : 632 halaman Harga : 120.000 (harga PO) Saat sekolah dulu, setiap kali pelajaran sejarah, tubuh ini secara otomatis akan memproduksi hormon melatonin secara berlebih. Alhasil, bukan ilmu yang didapat, melainkan mata yang selalu ingin merapat πŸ˜… . Tidak hanya saat diterangkan, saat membaca buku sejarahpun, biasanya mata sulit diajak kompromi. Kesimpulannya adalah saya termasuk orang yang “tidak tahan” berlama-lama membaca buku dengan tema sejarah. Namun semua itu terpatahkan setelah saya membaca “Sang Pangeran dan Janissary Terakhir” (SPJT). Meskipun bertema fiksi sejarah, SPJT sukses membuat mata saya tetap melebar hingga lembar terakhir. Kurang lebih satu minggu waktu yang saya butuhkan untuk menye